Ahmad Dhani dan 44 komposer lainnya bersatu dalam pembentukan AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia) untuk memperjuangkan hak royalti para musisi. Bersama dengan Badai dari mantan Kerispatih, Piyu dari Padi, Rieka Roeslan, dan banyak musisi lainnya, Ahmad Dhani mengumumkan AKSI sebagai wadah bagi musisi untuk mendapatkan hak-hak mereka.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki nasib komposer di seluruh Indonesia," kata Ahmad Dhani di Jakarta Pusat pada Senin (3/7/2023).

Sebagai Ketua Pembina AKSI, Ahmad Dhani menjelaskan lebih lanjut tentang pekerjaan yang dilakukan oleh asosiasi ini. Salah satu fokus utama saat ini adalah royalti dari lagu-lagu dalam acara live event.

"Kami ingin terlibat dalam pengaturan dan sistem pengelolaannya. Sehingga nantinya WAMI (Wadah Musik Indonesia) tidak lagi mengurus live event," jelas Ahmad Dhani.

Terkait dengan persentase royalti, Ahmad Dhani menekankan bahwa hal itu akan didasarkan pada kesepakatan antara musisi dan penyelenggara acara atau Event Organizer (EO).

"Opsi lainnya adalah pemerintah mengatur besaran biaya performa untuk acara live event yang seharusnya dibayarkan kepada kami," ungkap Ahmad Dhani, suami dari Mulan Jameela.

Ahmad Dhani berharap semakin banyak musisi yang bergabung dalam AKSI. "Jika mereka tidak membutuhkan kami, kami tidak akan memaksanya," kata musisi berusia 51 tahun tersebut.

Selain mengurus hak royalti, AKSI juga berperan sebagai badan pengawas untuk LMK (Lembaga Manajemen Kolektif), sebuah lembaga yang mengumpulkan royalti para musisi.

"Karena dalam struktur royalti di LMK, terdapat tahapan penarikan, pengumpulan, dan pendistribusian. Oleh karena itu, pengawasan sangat diperlukan," jelas Badai dari mantan Kerispatih dalam acara yang sama.