6 Lagu Tentang Perempuan yang Bisa Kamu Dengarkan
Jakarta - Hari Perempuan Internasional dirayakan setiap 8 Maret. Perayaan tersebut pada mulanya berasal dari gerakan pekerja perempuan
Dalam perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini, detikHOT menulis daftar lagu yang dibawakan oleh musisi perempuan yang berisikan potret hidup dari perempuan serta berbagai persoalan yang berkelindan terhadapnya.
Apa saja? Simak daftarnya di sini!
Flawless - Beyonce, Chimamanda Ngozi Adichie
Flawless adalah lagu milik Beyonce yang terdapat dalam album kelima miliknya yang rilis pada 2013. Beyonce menulis lagu tersebut bersama Rashad Muhammad, Terius Nash, Chauncey Hollis dan Raymond DeAndre Martin.
Flawless terbagi atas dua bagian lagu, yakni Bow Down dan Flawless yang keduanya dipisahkan oleh pidato berjudul We Should All Be Feminists yang ditulis dan dibacakan oleh penulis dan feminis asal Nigeria, Chimamanda Ngozi Adichie. Pidato itu dibacakan Adichie di TEDxEuston.
"Kamu bisa memiliki ambisi, tapi kamu tidak boleh berlebihan. Kamu bisa menjadi sukses, tapi tidak boleh berlebihan atau kamu akan menakuti laki-laki, karena aku perempuan, aku selalu diharapkan untuk menyiapkan pernikahan dan selalu ditanamkan pernikahan adalah hal yang penting. Kenapa kita menyuruh perempuan menyiapkan pernikahan, tapi tidak laki-laki," adalah penggalan pidato yang dibacakan Adichie dalam lagu tersebut sebagai bentuk protes terhadap budaya patriarkal.
Ujian - Paduan Suara Dialita, Frau
Tidak banyak buku sejarah yang menulis perjuangan dan perjalanan hidup perempuan eks tahanan politik yang ditahan di penjara Bukit Duri, Jakarta hingga Plantungan, Jawa Tengah karena peristiwa politik pada 1965. Mereka yang dianggap 'dekat' atau menjadi simpatisan partai komunis Indonesia (PKI) ditahan selama bertahun-tahun pada masa pemerintahan Orde Baru.
Baru lah beberapa tahun ke belakang, Komnas Perempuan mencoba mengangkat narasi sejarah tersebut untuk meminta keadilan sejarah dan pemulihan nama baik terhadap para perempuan eks tapol.
Sejumlah perempuan eks tapol 65 mencoba menghibur dirinya saat berada dalam tahanan dengan menulis lagu. Setalah bebas, pada 2011, mereka mendirikan Paduan Suara Dialita dan menyanyikan lagu-lagu yang mereka ciptakan dari balik jeruji besi.
Ujian adalah salah satu lagu yang diciptakan oleh Siti Juswati Djubariah di Bukit Duri, Jakarta untuk menyemangati sesama tahanan perempuan. Lagu itu kemudian dibuat sebagai lagu utuh oleh Utati Koesalah dan Mujiati yang juga sesama eks tapol.
Lagu itu kemudian direkam bersama musisi asal Yogyakarta, Frau dalam album milik Paduan Suara Dialita, Dunia Milik Kita.
Beautiful - Christina Aguirela
Beautiful merupakan lagu milik Christina Aguirela yang terdapat dalam album Stripped (2002). Lagu itu memiliki lirik yang berisikan pesan untuk mencintai diri sendiri.
Pada era saat lagu itu keluar, tidak dapat dipungkiri standar kecantikan perempuan dibentuk oleh kuasa media arus utama dan iklan produk kecantikan. Hal itu kerap membuat perempuan yang memiliki kecantikan dalam bentuk berbeda rendah diri dan sukar mencintai dirinya, warna kulitnya, hingga bentuk tubuhnya.
Lewat lagu itu, Christina Aguirela seakan ingin memberikan pesan bahwa standar kecantikan tidaklah tunggal melaikan beragam dan bahwa keberagaman tubuh dan wajah perempuan tidak seharusnya membuat perempuan tertekan karena justru keberagaman itulah yang membuat perempuan cantik dengan caranya masing-masing.
Pesan itu juga tampak dalam video klip Beautiful yang mempertontonkan keberagaman tubuh, orientasi seksual dan penampilan perempuan dan laki-laki homoseksual yang ada di dalamnya.
I Will Survive - Gloria Gaynor
Gloria Gaynor adalah penyanyi perempuan kulit berwarna dan I Will Survive adalah salah satu lagunya yang paling dikenal. Lagu itu menjadi salah satu lagu dalam album Love Tracks (1978).
Lagu itu bercerita tentang perempuan yang bangkit dari keterpurukan setelah patah hati dan berpisah dengan kekasihnya. Di awal lagu Gloria Gaynor menyanyikan lirik, "At first I was afraid, I was petrified // Kept thinking I could never live without you by my side // But then I spent so many nights thinking how you did me wrong // And I grew strong."
Berada dalam hubungan tidak sehat yang alih-alih membahagiakan, tapi malam mengopresi, sayangnya hingga kini masih menjadi pengalaman pahit yang kerap dialami perempuan. Budaya patriakal membuat perempuan kerap berada dalam hierarki yang lebih rendah ketimbang laki-laki ketika menjalin hubungan romantis.
Hal itu yang terkadang membuat perempuan takut untuk keluar dalam hubungan tidak sehat. Terbukti, di Indonesia, setiap kali Komnas Perempuan mengeluarkan Catatan Akhir Tahun (CATAHU), kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan dalam pacaran masih saja terjadi.
Kita tidak bisa menutup mata bahwa banyak perempuan masih menjadi korban dari hubungan romantis yang tidak didasari oleh kesetaraan. Lewat I Will Survive, Gloria Gaynor seakan ingin bicara pada mantan pasangannya bahwa ia bisa hidup lebih bahagia tanpanya. Lagu itu seakan menjadi ajakan bagi pendengarnya untuk berani keluar dari hubungan yang menyiksa.
Tubuhku, Otoritasku - Tika & the Dessidents
Angka kekerasan seksual terhadap perempuan masih tinggi. Hal itu terjadi karena budaya seksisme telah menempatkan tubuh perempuan sebagai objek. Anggapan itu yang membuat objektifikasi dan pelecehan seksual terhadap perempuan masih kerap dianggap normal oleh masyarakat.
Tidak ingin kondisi itu terus berlangsung, musisi Kartika Jahja lewat bandnya, Tike & the Dissidents merilis lagu berjudul Tubuhku Otoritasku yang terdapat dalam album Merah (2016).
Lihatlah liriknya yang begitu tegas dan lugas menyuarakan perihal tentang otoritas tubuh perempuan, "Ini suaraku, tubuhku otoritasku // Yang kuteriakkan kenakan pilihanku // Ini untukmu, sahabatku laki-laki // Tanpa izinku, kau tak masuk ke wilayahku".
Lovesick Girls - BLACKPINK
Ketimbang harus bersama dengan pria yang justru menyakiti hati, para personel memilih untuk hidup penuh kemandirian dan menyatakan diri mereka akan baik-baik saja bila sendiri.
Rasa lelah akan tipu daya berkedok cinta dan rasa percaya diri bahwa mereka akan baik-baik saja bila menjadi perempuan yang mandiri itu mereka nyanyikan dalam lagu Lovesick Girls yang terdapat dalam The Album (2011).
Dalam lagu itu, mereka juga menolak anggapan bahwa perempuan harus diselamatkan oleh laki-laki layaknya yang ada dalma dongeng. Lihat saja liriknya, "Didn't wanna be a princess, I'm priceless //A prince not even on my list".